Sekda Nuryakin : Keberagaman di Kalteng Tidak Bermasalah.

Palangka Raya, KlikKalteng.com – Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah (Prov. Kalteng) H. Nuryakin beserta jajaran di lingkungan Pemprov Kalteng mengikuti Upacara peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni secara virtual dari Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (1/6).

Usai mengikuti upacara tersebut Nuryakin menjawab pertanyaan awak media terkait cara memerangi Ekstremisme dan politisasi identitas. “Secara harfiah Ekstremisme artinya “kualitas atau keadaan yang menjadi ekstrem” atau “advokasi ukuran atau pandangan ekstrem”, sebutnya.

Dan saat ini, istilah tersebut banyak dipakai dalam esensi politik atau agama, yang merujuk kepada ideologi yang dianggap berada jauh di luar sikap masyarakat pada umumnya.

Diakuinya fenomena pemikiran ekstrimisme sudah sangat masif terjadi, Indonesia sedang menghadapi tantangan dan ancaman radikalisme atau ektremisme.

Diungkapkan, politik identitas adalah sebuah alat politik suatu kelompok seperti etnis, suku, budaya, agama atau yang lainnya untuk tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.

Dikatakan hari ini kita merayakan hari lahir Kesaktian Pancasila karena ini merupakan ideologi negara. Dari ideologi inilah nilai-nilai Pancasila yang diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. “Maka bagi kita di Kalimantan Tengah tidak ada masalah terkait keberagaman”, tandas Nuryakin.

Bertindak sebagai Inspektur Upacara yakni Presiden RI Joko Widodo, bertempat di kawasan Monas, Jakarta pusat. Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila diikuti secara virtual sekitar 553 kabupaten, kota, dan provinsi yang juga serentak menyelenggarakan upacara dari masing-masing wilayah.

Presiden RI Joko Widodo menyatakan Pancasila digali dan lahir dari bumi Indonesia menjadi konsensus nasional, untuk itu sudah selayaknya semua bangsa indonesia mengaktualisasikan Pancasila.

Sehingga Pancasila senantiasa diamalkan dalam berbagai sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Pancasila mengandung nilai-nilai etis yang berakar pada pengalaman faktual dan pengalaman akal serta pengalaman religius.

“Pengamalan nilai-nilai Pancasila merupakan perwujudan rasa cinta kepada Tanah Air sehingga dapat membangun bangsa dan negara yang lebih baik. Nilai-nilai Pancasila dapat diamalkan dalam bentuk sederhana, seperti saling menghargai, bekerja sama, dan saling menghormati.

Berkat Pancasila dengan nilai-nilai inklusivitas, toleransi dan gotong royong, keberagaman yang ada menjadi berkah yang dirajut dalam identitas nasional Bhinneka Tunggal Ika”, ujar Presiden.

Upacara Harlah Pancasila di aula Jayang Tinggang secara virtual diikuti Forkompinda, para Kepala Dinas/Instansi, SOPD dan Pusat, sejumlah ASN dan Paskibraka.(ctr/id/da).

Back to top button