Masyarakat desa buhut menolak keras debu yg meresahkan

Buhut Jaya Kapuas, Klikkalteng.com – Masyarakat desa Buhut dalam beberapa hari ini merasa terganggu dan resah akibat debu jalan yang beterbangan sampai ke dalam rumah. Senin (29/1/24)
Menurut informasi dari masyarakat,hal ini disebabkan karna kepala desa buhut telah membuat kebijakan,untuk menghentikan penyiraman jalan.
Mendapat informasi tersebut,team langsung bergerak menuju kediaman kades buhut,tapi sayang beliau tak ada di tempat.
Tak bertemu dengan kades lalu team memutuskan untuk menemui sekdes buhut,untuk mengkonfirmasi temuan yang diperoleh tim media terkait debu jalan.
Sang sekdes mengatakan tidak tahu tentang informasi kebijakan kades, “saya terus terang tidak tahu jelas terkait kebijakan penghentian penyiraman jalan yang memang sudah berjalan selama 6 bulan ini”ujar sekdes buhut.
“Tapi untuk lebih jelas kalian bisa menemui saudari Fitri ketua BPD buhut jaya,untuk menanyakan alasan yang lebih lengkap” tambah sekdes buhut.
Mendapat penjelasan sekdes,team media langsung meluncur ke kediaman saudari Fitri ketua BPD buhut.Di sana team mendapat penjelasan “memang benar ada penghentian penyiraman jalan,dan kebijakan itu diambil pak kades mengingat saat ini musim penghujan” ujar saudari Fitri.
“Dan penghentian ini tanpa batas waktu yang ditentukan,semua tergantung pak kades.Yang pasti kapan saja pak kades melanjutkan penyiraman,pihak perusahaan siap membantu untuk dana,perlu diketahui di sini ada lebih dari 20 perusahaan yang membantu.Setiap perusahaan membantu 2juta rupiah perbulan dan itu cukup untuk menyewa unit water truck yang sudah ada di desa buhut,dan unit itu selalu siap kapanpun diperlukan”ungkap saudari Fitri.
“Harapan saya dan semua warga buhut,agar penyiraman jalan tetap dilanjutkan agar permasalahan debu bisa diselesaikan.Karna debu jalan ini memang sangat menggangu kesehatan warga terutama anak anak bayi dan balita” jelas saudari Fitri. (Id)