KSBN Seminarkan Seni Tari dan Musik Khas Dayak
Palangka Raya, KlikKalteng.com – Berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun ke 3 Komite Seni Budaya Nusantara Kalteng, yang digelar di Taman Budaya, kawasan Temanggung Tilung, salah satunya seminar Tari dan Musik, Minggu (30/7).
Seminar dibuka oleh Kepala UPT. Taman Budaya Kalteng Wildae D. Binti, yang antara lain mengemukakan pentingnya acara itu guna menggali akar Budaya Seni Tari dan Musik Dayak, agar bisa tumbuh, berkembang dan lestari.
Untuk itu ia berharap masukan dari peserta, yang umumnya guru SD-SMP bahan guru PAUD/TK sebagai ujung tombak pengembangan seni tari dan musik untuk generasi muda di daerah ini.
Ia mengatakan, “Kedepan semoga kegiatan ini bisa membawa manfaat bagi dunia tari dan musik Kalteng, “ujar Wildae yang juga dikenal sebagai ASN Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kalteng itu.
Hal yang sama diungkapkan Sekertaris Umum DPW KSBN Provinsi Kalteng Rudy Irawan, melalui seminar itu dapat menggali nilai-nilai keaslian seni tari dan musik Kalteng agar dikenal di dunia luar, “ungkapnya.
Bapak Rudy Irawan mengatakan seminar itu merupakan langkah nyata transportasi seni tari dan musik di era Digital, era Media Sosial dan pesatnya arus teknologi informasi, sehingga mampu diikuti oleh pelaku seni dan budaya khususnya tari dan musik, “katanya.
Sekertaris Umum DPW KSBN Provinsi Kalteng menyampaikan tujuan dari diskusi tersebut adalah memperluas pemahaman tentang potensi dan dampak interaksi antara seni tari, musik, dan teknologi digital. KSBN Provinsi Kalteng mendorong kolaborasi dalam memperkuat warisan seni budaya daerah dan menghadapi perubahan zaman, “papar Rudy Irawan.
Pada kegiatan yang dimoderator oleh Siti Habibah itu, menampilkan Eka Noviana P. Laman Seksi Seni Tari DPW KSBN, dan Hadhi Saputra Seksi Musik juga dari DPW KSBN Kalteng. Keduanya menampilkan materi terkait seksi masing-masing, dah diisi dengan diskusi atau tanya-jawab.
Menurut Eka Noviana, baik kostum maupun gerak dan lagu/musik seni tari saat ini tidak lagi murni, jika dibandingkan era tahun 1990an, demikian pula memasuki era 2000an, bahkan kekinian.
Penampilan pelaku seni sudah jauh berbeda, karena pergeseran kepentingan, di antaranya dipengaruhi kebutuhan panggung hiburan. “Dulu tarian melekat dengan akar budaya Dayak, untuk itu ke depannya harus dipertahankan agar memiliki nilai-nilai luhur budaya daerah” pintanya.
Di bagian depan Gedung UPT. Taman Budaya, juga diisi dengan kegiatan lomba melukis dan mewarnai mulai TK, SD, SMP dan orang dewasa. (id/da/ctr).