Bank Indonesia Panen Cabai Capai 14 Ton.

KAPUAS, klikkalteng.com – Diperkirakan capai 14 ton Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah bersama Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas melakukan panen perdana cabai rawit di Desa Bentuk Jaya, Dadahup, Kabupaten Kapuas, Kamis (6/4).

Panen perdana cabai rawit langkah mendorong ketersediaan pasokan pangan, khususnya aneka cabai yang merupakan komoditas penting dalam pengendalian inflasi. Kegiatan ini juga untuk mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).

Luas lahan cabai rawit percontohan yang dikembangkan Bank Indonesia tersebut seluas 1,25 hektar dan dilaksanakan penanaman secara bertahap oleh 15 anggota kelompok tani.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI), Taufik Saleh menyatakan hal ini dimaksudkan agar pasokan bahan pangan terjaga sepanjang waktu dan harga tetap stabil, sehingga membantu pengendalian harga cabai rawit dan petani tidak mengalami kerugian akibat harga jatuh.

Dijelaskan Taufik, sesuai dengan kondisi cabai yang dipanen saat ini, diperkirakan sampai selesai masa panen nantinya, setiap 1 batang tanaman bisa menghasilkan sekitar 1 kg cabai rawit, sehingga dalam luasan 1 hektar dapat dihasilkan produksi 11 – 14 ton.

Sebelumnya Bank Indonesia telah memberikan berbagai bantuan bagi Klaster Pangan binaan tersebut, yaitu berupa benih cabai ORI 212, Pupuk Kandang, Pupuk, Mulsa Plastik, Decomposer, sprayer, serta kegiatan pelatihan dan pendampingan.

Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah mengembangkan Program Klaster Cabai di sejumlah Kabupaten /Kota di Kalimantan Tengah. Di Kabupaten Kapuas, klaster pangan dilaksanakan oleh Kelompok Tani yang tergabung dalam Koperasi Produsen Berkah Nusa Bakti Desa Bentuk Jaya, bebernya.

Menurut dia, Bank Indonesia juga memberikan pembinaan dan bantuan teknis dari sektor hulu (teknis budidaya) hingga hilir secara sinergis bertahap serta membangun sinergi dengan Pemkab Kapuas, khususnya Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas, serta stakeholders terkait lainnya. Program klaster cabai ini telah dilaksanakan sejak tahun 2017.

Taufik Saleh, di hadapan para petani menyampaikan agar berbagai bantuan yang telah diberikan, baik bantuan teknis, saprodi, sarpras dan sebagainya, agar diiringi semagat bertanam yang tangguh.

Setiap anggota kelompok tani perlu melakukan perawatan tanaman secara intensif, menjaga sanitasi lingkungan tanaman dari gulma dan genangan air, serta rutin melakukan penyemprotan pencegahan hama penyakit.

Pengembangan klaster cabai di Kapuas tidak terlepas dari berbagai tantangan, antara lain kondisi cuaca yang cukup ekstrem dan menyebabkan lahan rawan terhadap banjir.
Untuk perluasan lahan cabai ke depan, diperlukan partisipasi berbagai pihak terkait, antara lain dengan membuat bedengan yang cukup tinggi.

Melalui panen perdana akan “menularkan semangat untuk lebih giat dalam mengembangkan klister cabai dan holtikultura di wilayah Kalimantan Tengah lainnya, kata Taufik Saleh.

Diungkapkan keberhasilan panen ini tidak terlepas dari dukungan dari Dinas Pertanian Kabupaten Kapuas yang telah melakukan pembinaan kepada kelompok tani melalui BPP dan PPL, tentunya didukung keuletan para petani serta penerapan teknik budidaya yang baik.

Harapannya dari kegiatan panen perdana ini menularkan gerakan tanam dan budidaya yang lebih masif, sehingga memberikan kontribusi dalam mengamankan pasokan pangan penting, menjaga stabilitas inflasi dan mendorong upaya mewujudkan ketahanan di Kalimantan Tengah.(id/da).

Back to top button